Pages

Thursday, 24 April 2014

RESUSITASI JANTUNG PARU ( RJP )



 RESUSITASI JANTUNG PARU ( RJP )

Definisi :
Adalah bantuan pernapasan dan penekanan jantung dari luar yang diberikan kepada korban dimana gerak pernapasan dan denyut nadi telah terhenti.
Pada orang dewasa dikenal 2 ratio yaitu :
a.       15 kali kompresi dada berbanding 2 kali tiupan napas ( 15:2 ) bila penolong 1 orang.
b.      5 : 1 per siklus bila penolongnya 2 orang.
Pada anak dan bayi hanya dikenal dengan 1 ratio yaitu 5 : 1 ( 5 kali kompresi dada berbanding 1 kali tiupan napas )
Prinsip pertolongan RJP :
A : Air Way ( Jalan Napas )
B : Breathing ( Pernapasan )
C : Circulation ( Sirkulasi )
Sebelum melakukan RJP pada penderita, penolong harus :
  1. Menentukan tidak adanya respon
  2. Menentukan ada tidaknya pernapasan
  3. Menentukan ada tidaknya denyut nadi
Cara menemukan Nadi Karotis :
  1. Letakkan 2 jari pada bagian jakun penderita.
  2. Geser 2 jari tersebut kearah anda, berhentilah pada lekukan antara jakun dan otot leher.
  3. Raba nadi antara 5 – 10 detik.
Jika denyut nadi tidak teraba lakukan RJP
Teknik Kompresi dada pada penderita dewasa :
  1. Posisikan penderita, penderita harus berbaring terlentang diatas dasar yang keras. Misalnya dilantai dan jangan dikasur.
  2. Bebaskan pakaian disekitar dada penderita.
  3. Posisikan diri penolong pada salah satu sisi penderita. Upayakan senyaman mungkin. Kedua lutut penolong dibuka kira – kira selebar bahu penolong.
  4. Tentukan titik pertemuan lengkung iga kiri dan kanan dengan cara meraba lengkung iga paling bawah geser sampai bertemu dengan tulang iga sisi berlawanan.
  5. Tentukan titik pijatan dan titik pertemuan kedua lengkung iga tersebut, lalu diukur 2 jari keatas pada garis tengah tulang dada.
  6. Letakkan tumit tangan lain disebelah atas dari jari kedua tersebut.
  7. Bagian yang menekan adalah tumit tangan, tangan yang bebas diletakkan diatas tangan satunya untuk menopang.
  8. Posisikan lengan dan bahu penolong tegak lurus dengan tangan yang menekan.
  9. Lakukan Pijatan Jantung Luar ( PJL ). Jaga agar posisi tangan tetap lurus, beriakn tekanan yang sesuai dengan keadaan penderita. Pada saat melepaskan tekanan jangan sampai tertahan, tetapi jangan sampai bergeser dan terlepas dari titik tekan tersebut.
Catatan untuk pelaksanaan RJP :
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menentukan keberhasilan tindakan maupun pemulihan pada penderita, diantaranya :
1.      Saat melakukan Pijatan Jantung Luar, mintalah bantuan seseorang untuk menilai nadi karotis, bila ada denyut maka berarti tekanan kita cukup baik.
2.      Gerakan dada terlihat naik turun dengan baik pada saat memberikan bantuan pernapasan.
3.      Reaksi manik mata mungkin akan berangsur – angsur membaik.
4.      Warna kulit penderita akan berangsur – angsur membaik.
5.      Penderita mungkin akan menunjukkan refleks menelan dan bergerak.
6.      Nadi akan berdenyut kembali.
Cara Melakukan RJP ( Resusitasi Jantung Parung )
Dengan menentukan titik kompresi ditambah dua jari diatasnya, letakan tumit kunci tekan dengan kekuatan 2 lengan, kecepatan 80x/menit dan kedalaman 4-5cm. 1 Siklus 15 pijatan 2 kali tiupan.
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi saat melakukan RJP :
  1. Patah tulang dada dan iga.
  2. Bocornya paru – paru (Pnemotoraks)
  3. Perdarahan dalam paru – paru/rongga dada ( hemotoraks )
  4. Luka dan memar pada paru – paru.
  5. Robekan pada hati.
Tindakan RJP dapat dihentikan apabila :
  1. Penderita pulih kembali.
  2. Penolong kelelahan.
  3. Diambil alih oleh tenaga yang sama atau yang lebih terlatih.
  4. Jika ada tanda pasti mati, tidak usah lakukan RJP.
Langkah – langkah Resusitasi Jantung Paru :
  1. Respon/ASNT
  2. Minta bantuan
  3. Buka jalan napas ( tekan dahi angkat dagu )
  4. Lihat, Dengar, Rasakan ( LDR )
  5. 2 x tiupan cepat
  6. Cek nadi karotis
  7. Ambil posisi titik pijatan ( diatas 2 jari pertemuan tulang iga )
  8. 15 x pijatan
  9. 2 x tiupan
  10. Cek nadi karotis
  11. Lihat, Dengar, Rasakan ( LDR )
  12. Posisi stabil/pemulihan

No comments:

Post a Comment